Darmawan menambahkan, sejak 2021 total lebih dari 51 ribu pelanggan telah menikmati layanan HCS PLN.
Sedangkan pada semester I tahun 2025, total konsumsi listrik untuk pengisian daya EV mencapai 57.117 megawatt hour (MWh) atau meningkat 179% jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama di tahun 2024 sebesar 31.880 MWh.
Baca Juga:
PLN dan Koperasi Desa Berkolaborasi, Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Digital
"Tren penggunaan kendaraan listrik yang terus meningkat menjadikan layanan HCS sangat strategis dalam mendukung kebutuhan pengisian daya yang praktis dan efisien di rumah pelanggan. Kami berkomitmen untuk memperluas akses dan kualitas layanan agar semakin banyak masyarakat dapat merasakan kemudahan beralih ke kendaraan listrik," ucapnya.
Darmawan melanjutkan, hingga saat ini PLN telah bekerja sama dengan berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dari 22 merek mobil listrik dalam pemasangan HCS.
Selain itu, untuk semakin memudahkan masyarakat menikmati layanan HCS, PLN juga memberikan diskon 50% biaya penyambungan, baik pasang baru maupun tambah daya melalui promo Home Charging Services 2.0.
Baca Juga:
PLN Resmikan SUTT Kolonedale–Bungku, Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
Sebagai contoh, untuk biaya tambah daya golongan 1 fasa dari daya 1.300 volt ampere (VA) ke 7.700 VA yang awalnya Rp6.201.600 kini menjadi Rp3.100.800 setelah promo diskon.
Sementara untuk golongan 3 fasa daya 6.600 VA ke 16.500 VA dari Rp9.593.100, saat ini pelanggan cukup membayar Rp4.796.550 saja.
Sedangkan untuk pasang baru golongan 1 fasa daya 7.700 VA dari harga normal sebesar Rp7.461.300 menjadi hanya Rp3.730.650 dan 3 fasa daya 13.200 VA dari Rp12.790.800 dengan promo diskon 50% menjadi Rp6.395.400.