Melalui kerja sama dengan OECD, diharapkan ada solusi untuk meningkatkan literasi keuangan dan mengurangi ketergantungan anak muda pada utang.
"Kita juga belajar bahwa fenomena Buy Now Pay Later ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain. Anak muda banyak yang terjebak utang karena ingin tampil gaya, membeli barang-barang kekinian," jelasnya.
Baca Juga:
Tak Kalah Bahaya dari Judi Online, Banyak Warga RI Ketagihan Paylater
Kiki berharap kolaborasi dengan lembaga internasional seperti OECD dapat memperkuat edukasi keuangan di dalam negeri.
"Oleh karena itu, kita harus lebih banyak belajar tentang edukasi keuangan, terutama bagi yang hanya memiliki satu sumber pendapatan. Bagaimana caranya mengelola gaji yang kita terima setiap bulan," tutup Kiki.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.