WahanaNews.co | Listrik di Lebanon menyala lagi pada Minggu (10/10/2021), setelah mati lampu selama 24 jam lantaran terhentinya suplai energi.
Kementerian Energi mengungkapkan bank sentral Lebanon telah mengabulkan bantuan dana kredit sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun), untuk membeli bahan bakar.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Selain itu, juga untuk mengoperasikan stasiun pembangkit listrik.
Pembangkit listrik di Lebanon dimatikan sejak Sabtu (9/10/2021), dan pejabat terkait mengungkapkan baru akan dinyalakan beberapa hari kemudian.
Lebanon selama 18 bulan terakhir memang mengalami kekurangan bahan bakar yang parah, dan krisis ekonomi.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Krisis tersebut membuat lebih dari setengah populasi di Lebanon mengalami kemiskinan.
Mata uang Lebanon juga mengalami penurunan, dan demonstrasi besar-besaran terhadap politisi terjadi di sejumlah tempat.
Seperti dikutip dari BBC, menurunnya nilai tukar mata uang membuat Lebanon kesulitan membayar penyuplai energi di luar negeri.