WahanaNews.co | Listrik di Lebanon menyala lagi pada Minggu (10/10/2021), setelah mati lampu selama 24 jam lantaran terhentinya suplai energi.
Kementerian Energi mengungkapkan bank sentral Lebanon telah mengabulkan bantuan dana kredit sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun), untuk membeli bahan bakar.
Baca Juga:
Berikut Rincian dan Cara Bayar Denda Telat Bayar Listrik Pascabayar
Selain itu, juga untuk mengoperasikan stasiun pembangkit listrik.
Pembangkit listrik di Lebanon dimatikan sejak Sabtu (9/10/2021), dan pejabat terkait mengungkapkan baru akan dinyalakan beberapa hari kemudian.
Lebanon selama 18 bulan terakhir memang mengalami kekurangan bahan bakar yang parah, dan krisis ekonomi.
Baca Juga:
PLN Gandeng Huawei Perkuat Fondasi Digital untuk Transisi Energi
Krisis tersebut membuat lebih dari setengah populasi di Lebanon mengalami kemiskinan.
Mata uang Lebanon juga mengalami penurunan, dan demonstrasi besar-besaran terhadap politisi terjadi di sejumlah tempat.
Seperti dikutip dari BBC, menurunnya nilai tukar mata uang membuat Lebanon kesulitan membayar penyuplai energi di luar negeri.