WahanaNews.co | Sebagai langkah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global, Kementerian Pertanian (Kementan) RI minta setiap pemerintah daerah (pemda) membuat berbagai terobosan baru.
"Harus ada gagasan-gagasan, terobosan-terobosan misalnya tiap kabupaten harus bisa menjadi lumbung pangan dan juga lebih mendorong penggunaan pupuk organik," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Usai Sidang Divonis 10 Tahun Penjara, Sidang SYL Sempat Ricuh
Dorongan ini diungkapkan disampaikan Mentan pada kegiatan temu profesi Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan yang diselenggarakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Pendidikan Pertanian Kementan RI.
Temu profesi Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Ke-XVI di Kota Padang.
Mentan Syahrul mengatakan dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global di mana 30 persen produktivitas pertanian diperkirakan akan terus menurun.
Baca Juga:
Terbukti Lakukan Pemerasan di Kementan, SYL Divonis 10 Tahun Penjara
Menurutnya, keberadaan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan strategis dalam mendukung sektor pertanian di Tanah Air. Para duta tani diharapkan menjadi bagian dari regenerasi petani, serta mampu mengantisipasi perubahan iklim maupun ancaman krisis pangan global.
"Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan adalah masa depan pertanian bangsa ini," ujar dia.
Pada kesempatan itu, eks Bupati Gowa tersebut menghimbau para petani di Tanah Air agar memanfaatkan fasilitas permodalan yang telah disiapkan pemerintah melalui perbankan yakni kredit usaha rakyat (KUR).
"Manfaatkan KUR untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis pertanian," ucap dia.
Masa depan pertanian di tangan generasi muda
Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyemangati para Duta Tani bahwa masa depan pembangunan pertanian Indonesia berada di tangan generasi tersebut.
"10 tahun ke depan kalian lah yang mengambil bagian dari proses regenerasi petani, untuk itu kalian harus bersiap menerima tongkat estafet," ujar Dedi.
Para duta tani diharapkan mampu menularkan inspirasi dan gagasan terkait pengelolaan pertanian di masa depan kepada masyarakat luas.
Selanjurnya melalui temu profesi, kelompok tersebut didorong pula untuk menggali pengetahuan bagaimana menjadi petani dan pebisnis yang tangguh.
Potensi Ancaman Kekeringan
Limpo juga menyatakan bahwa Penas Petani Nelayan XVI Tahun 2023 akan berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional menghadapi ancaman krisis pangan.
Mentan Limpo mengingatkan mengenai potensi ancaman kekeringan yang parah dari fenomena iklim El Nino terhadap sektor pertanian.
Oleh karena itu, Penas Petani Nelayan XVI yang akan diselenggarakan di Kawasan Lanud Sutan Sjahrir, Padang, Sumatera Barat pada 10-15 Juni 2023, menjadi sangat penting dalam menghadapinya.
"Acara Penas ini harus menjadi puncak komunikasi emosional kita, bukan sekadar konsepsi atau idealisme belaka. Kita harus siap menghadapi El Nino di masa depan dan menghadapi ancaman krisis pangan global karena cuaca ekstrem dan serangan hama yang meluas," katanya.
Acara ini, sambungnya, sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan kita dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan," kata Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan resminya.
Mentan juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian dan ketahanan pangan negara akibat ketegangan politik di berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, Penas Tani Nelayan 2023 diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh sektor pangan Indonesia. [eta]