"Seharusnya tidak hanya Kementerian Perdagangan tapi ini menyangkut pemerintahan mulai dari bupati dan wali kota," pungkasnya.
Pernyataan Mendag Zulkifli terkait pengendalian harga seiring naiknya harga telur di pasar. Presiden Joko Widodo bahkan angkat bicara soal kenaikan harga telur yang terus meningkat hingga di atas Rp30.000 per kilogram. Namun dia memastikan harga telur akan berangsur turun dalam 2 minggu.
Baca Juga:
Bertolak Ke Singapura, Mendag Dijadwalkan Bertemu Pelaku Usaha di Sektor Kakao
"Nanti 2 minggu, insyaAllah akan turun," kata Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pasar Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8).
"Kenaikan (harga telur) ini karena harga pakan ayam yang naik," kata dia.
Tak hanya itu, kata Presiden Jokowi, permintaan telur juga mengalami peningkatan karena dibeli dalam jumlah besar untuk kebutuhan program bantuan sosial pemerintah. Sehingga persediaan yang terbatas namun pemintaan tinggi membuat harganya naik.
Baca Juga:
Hadir di Sekolah dan Kampus di Lampung, Mendag: Rasa Cinta Tanah Air Dorong Kemajuan Ekonomi
"Ada juga permintaan yang dibagikan ke masyarakat (untuk bansos). Jadi muternya juga di masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan membeberkan penyebab mahalnya harga telur ayam di pasaran saat ini. Salah satu penyebabnya yaitu tindakan afkir dini atau upaya mengurangi produksi indukan yang dilakukan peternak.
Selain itu, ada program bantuan sosial (bansos) yang memengaruhi stok di pedagang sehingga harga telur ayam ras terus naik.