WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setiap tahun pada tanggal 15 Maret, dunia memperingati Hari Hak Konsumen Sedunia, sebuah kampanye yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1983.
Tahun ini, tema yang diusung adalah "Transisi yang Adil Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan", yang memfokuskan pentingnya keadilan dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan serta sosial.
Baca Juga:
Polda Kalimantan Utara Terima Kunjungan Delegasi Polis Diraja Malaysia dari Sabah
Melansir website Consumer's Association of Penang, Asosiasi Konsumen Penang (CAP) Malaysia menyerukan kepada pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengambil tindakan guna menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Transisi yang adil berarti memastikan tidak ada yang tertinggal, terutama komunitas rentan yang paling terdampak oleh kerusakan lingkungan dan kesulitan ekonomi.
Sistem Pangan dan Konsumsi Berkelanjutan
Baca Juga:
Diduga Curi Kabel Petronas, Warga Anambas Ditangkap Aparat Malaysia
Setiap konsumen berhak atas makanan yang aman dan bergizi tanpa merusak kesehatan atau lingkungan.
Namun, sistem pangan global saat ini masih menjadi penyebab deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pemborosan pangan yang berlebihan.
Data dari Perusahaan Pengelolaan Limbah Padat dan Pembersihan Umum Malaysia (SWCorp) mencatat bahwa setiap hari, 17.000 ton limbah makanan dihasilkan di Malaysia, dengan 4.080 ton di antaranya masih layak konsumsi.
Diperlukan pergeseran menuju sistem pangan berkelanjutan yang mendukung produk lokal dan organik, serta mengurangi jejak karbon akibat impor pangan.
Pertanian berkelanjutan tidak hanya melestarikan sumber daya alam tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani kecil.
Konsumen dapat berkontribusi dengan memilih makanan secara bijak dan mengurangi limbah makanan.
Penggunaan Energi dan Solusi Terbarukan
Akses terhadap energi bersih dan terjangkau merupakan hak konsumen.
Namun, lebih dari 90% energi Malaysia masih bergantung pada bahan bakar fosil, dengan rincian 35,7% dari minyak, 19,4% dari gas, dan 36,8% dari batu bara.
Ketergantungan ini mempercepat perubahan iklim dan meningkatkan biaya energi.
Banyak konsumen terjebak dalam tagihan listrik tinggi akibat peralatan yang tidak efisien, infrastruktur yang buruk, serta akses terbatas ke energi terbarukan.
Peralihan ke energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi kunci. Namun, pemerintah harus memastikan bahwa energi terbarukan dapat diakses dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, terutama keluarga berpenghasilan rendah.
Penggunaan peralatan hemat energi serta kebiasaan hemat listrik juga sangat berperan dalam mengurangi konsumsi energi.
Sebagai bagian dari Hari Hak-Hak Konsumen Sedunia, CAP bekerja sama dengan Penang Suya Meiyarivagam mengadakan Program Penghematan dan Efisiensi Energi di Island Glades pada 9 Maret 2025.
Dalam acara ini, masyarakat diberikan kiat-kiat praktis untuk menghemat energi di rumah, mengurangi tagihan listrik, serta berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pengurangan Penggunaan Plastik dan Limbah
Setiap orang berhak hidup di lingkungan bebas polusi. Sayangnya, Malaysia mengonsumsi miliaran produk plastik setiap tahunnya, yang sebagian besar berakhir di lautan dan tempat pembuangan akhir.
Untuk mengatasinya, diperlukan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, promosi alternatif yang dapat digunakan kembali, serta peningkatan sistem daur ulang.
Konsumen dapat berperan dengan menolak plastik yang tidak perlu, mendukung inisiatif nol limbah, serta berpartisipasi dalam program pemilahan sampah dan daur ulang.
Pemerintah Malaysia juga diharapkan menerapkan regulasi lebih ketat terhadap produksi dan pengelolaan sampah plastik.
Konservasi Air dan Akses yang Adil
Air bersih adalah hak dasar manusia. Namun, perubahan iklim, polusi, dan pengelolaan air yang buruk telah menyebabkan kelangkaan air bersih.
Laporan Kualitas Lingkungan Malaysia (EQR 2023) mencatat bahwa dari 672 sungai yang dipantau, 28% diklasifikasikan sebagai tercemar ringan atau tercemar berat.
Transisi yang adil harus memastikan setiap orang memiliki akses terhadap air bersih yang aman dan terjangkau.
Ini dapat dicapai dengan melindungi sumber air alami, berinvestasi dalam sistem pengelolaan air yang efisien, serta mengurangi pemborosan air di rumah tangga dan industri.
Transportasi Ramah Lingkungan
Konsumen berhak mendapatkan pilihan transportasi yang terjangkau, aman, dan berkelanjutan.
Namun, sektor transportasi di Malaysia menjadi penyumbang emisi karbon terbesar kedua, menyumbang 22% dari total emisi CO₂ terkait energi.
Sayangnya, banyak masyarakat masih kesulitan mengakses transportasi publik yang andal dan terjangkau, sehingga mereka harus bergantung pada kendaraan pribadi yang mahal dan tidak ramah lingkungan.
Pemerintah perlu memperkuat infrastruktur transportasi publik, memperluas fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, serta memastikan harga yang wajar agar mobilitas berkelanjutan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Seruan untuk Bertindak
CAP menyerukan kepada pembuat kebijakan untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat, dunia usaha untuk mengadopsi praktik berkelanjutan, serta masyarakat untuk lebih sadar dan memilih gaya hidup ramah lingkungan.
Gaya hidup berkelanjutan bukanlah hak istimewa, melainkan hak dasar yang harus dijaga untuk generasi kini dan mendatang.
Pada peringatan Hari Hak-Hak Konsumen Sedunia ini, mari kita berkomitmen untuk menciptakan dunia yang adil, berkelanjutan, dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi seluruh konsumen.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]