WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) kembali meramaikan kalender bisnis dan konsumen pada tanggal 4 September. Tahun ini, perayaan Harpelnas yang jatuh pada Rabu (4/9/2024) akan menghadirkan semangat baru dalam meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan konsumen.
Menurut KRT Tohom Purba, Ketua Umum Perapki (Persatuan Pengacara Perlindungan Konsumen Indonesia), ini adalah kesempatan emas bagi pelaku bisnis untuk menunjukkan apresiasi yang mendalam terhadap pelanggan setia mereka dan menegaskan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dengan cara yang lebih inovatif dan penuh makna.
Baca Juga:
Hadirkan Produk Baru, Ini Syarat Laptop Bisa Disebut Sebagai AI PC
Menurutnya, peringatan Harpelnas mendorong bisnis untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memastikan hak-hak konsumen dihormati, dan memberikan apresiasi atas loyalitas pelanggan.
"Selain itu, Harpelnas juga mengedukasi konsumen tentang hak-hak mereka, seperti hak atas informasi yang jelas dan hak mendapatkan kompensasi, sehingga mereka lebih terjaga dan terlindungi dalam transaksi," katanya, Rabu (4/9/2024).
Dengan demikian, sambung Tohom, Harpelnas memperkuat hubungan antara konsumen dan perusahaan, sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Bos NVIDIA Ungkap AI Bisa Jadi Senjata RI Genjot Pertanian
Pasalnya, Peringatan Harpelnas jadi momentum berharga bagi pelaku bisnis untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada konsumen yang telah setia.
Optimalisasi AI
Tohom meyakini, sekarang adalah saat yang tepat untuk melibatkan Artificial Intelligence (AI) dalam layanan konsumen karena teknologi ini menawarkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, personalisasi, dan kepuasan pelanggan.
"Dengan kemampuan AI untuk menganalisis data besar secara cepat dan akurat, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih disesuaikan dan responsif kepada pelanggan," katanya.
Selain itu, menurutnya, AI juga memungkinkan otomatisasi tugas-tugas rutin, mengurangi waktu tunggu, dan meminimalkan kesalahan manusia.
"AI dapat memantau transaksi dan interaksi untuk mendeteksi potensi masalah atau penipuan, sehingga memperkuat perlindungan konsumen. Integrasi AI dalam layanan konsumen tidak hanya memperbaiki kualitas layanan tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan dan daya saing perusahaan di pasar," bebernya.
Asa-usul Harpelnas
Harpelnas pertama kali digagas pada tahun 2003 oleh CEO Frontier Group, Handi Irawan D, di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk BUMN, perusahaan swasta, dan pemerintah, Harpelnas resmi dicanangkan pada tanggal 4 September, dihadiri oleh sekitar 200 direktur utama dan melibatkan 500 perusahaan.
Seiring waktu, peringatan ini tidak hanya menjadi pengakuan hak-hak konsumen, tetapi juga sebagai momentum untuk menghargai peran konsumen dalam kemajuan ekonomi.
Untuk tahun 2024 ini, tema Harpelnas yang diusung adalah "AI Membuat Pelayanan Pelanggan Lebih Responsif dan Personal".
Tema ini menggarisbawahi peran AI dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan dengan inovasi yang lebih responsif dan personal.
Implementasi AI mencakup personalisasi rekomendasi, otomatisasi tugas rutin, dan analisis data pelanggan untuk memahami preferensi mereka.
"Meskipun sudah dibantu AI, konsumen tetap perlu mengetahui hak-hak mereka, seperti hak atas kenyamanan dan keselamatan, hak memilih barang dan jasa sesuai jaminan, hak atas informasi yang jelas dan benar, serta hak untuk mendapatkan kompensasi jika barang atau jasa tidak sesuai perjanjian," tutup Tohom.
[Redaktur: Sandy]