WahanaNews.co | Indonesia melalui Kementerian Perdagangan berpartisipasi pada pertemuan Komite Perdagangan dan Investasi kedua (Committee on Trade and Investment/CTI) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat pada 21-22 Mei 2022.
Pertemuan ini dilaksanakan jelang pertemuan tingkat menteri perdagangan APEC (Ministers Responsible for Trade/MRT) yang akan dilaksanakan pada 25-26 Mei 2023.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Reza Pahlevi Chairul didampingi Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Basaria Tiara D Lumban Gaol.
Pada pertemuan ini, Indonesia kembali mengajak ekonomi APEC untuk mendukung penuh sistem perdagangan multilateral di tengah tantangan perekonomian global.
“Kami mendukung pembahasan terkait upaya pengembalian efektivitas fungsi sistem perdagangan multilateral dan mengajak seluruh Ekonomi APEC untuk memanfaatkan momentum positif hasil Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-12 lalu, serta berperan aktif dalam berbagai diskusi menuju KTM WTO ke-13,” tambah Reza.
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Reza mengungkapkan, para ekonomi APEC harus memperkuat prinsip-prinsip dasar WTO dan reformasi WTO adalah kunci untuk memperkuat kepercayaan dalam sistem perdagangan multilateral.
“Kerja sama ekonomi antarnegara, baik bilateral, regional, maupun multilateral perlu berpusat pada sistem perdagangan dalam mengatasi tantangan dan memberikan manfaat untuk pertumbuhan serta pembangunan jangka panjang untuk kawasan Asia-Pasifik dengan tetap memperhatikan kepentingan masing-masing anggota APEC,” terang Reza.
Selain membahas isu WTO, pertemuan juga membahas perkembangan pembahasan upaya mewujudkan Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP) antara lain pada program pengembangan kapasitas guna mencapai integrasi ekonomi Kawasan Asia-Pasifik.