Reza mengungkapkan, program pengembangan kapasitas merupakan hal yang sangat krusial guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kemampuan bernegosiasi. Tujuannya agar kelak Ekonomi APEC dapat merasakan keuntungan bersama dari implementasi FTAAP.
Pada pertemuan, ekonomi APEC juga menekankan pentingnya memberikan fasilitasi perdagangan barang dan jasa, mendorong konektivitas antarkawasan, serta mendorong digitalisasi dan inovasi dalam bidang perdagangan.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Salah satu contohnya terkait dengan jasa adalah melalui dukungan Indonesia terhadap inisiatif APEC Non-Binding Guidelines on Services that Support the Clean-up of Marine Debris yang akan menjadi salah satu upaya memfasilitasi perdagangan dan investasi serta mendukung pengembangan pasar untuk layanan pembersihan sampah laut.
“Kami meyakini, melalui berbagai inisiatif terkait konektivitas rantai pasok di kawasan yang didukung dengan upaya digitalisasi dan inovasi, kita dapat memfasilitasi perdagangan dengan baik,” tutur Reza.
Reza juga mengungkapkan, Indonesia turut berkontribusi untuk meningkatkan integrasi ekonomi kawasan melalui perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan untuk diseminasi promosi upaya peningkatan utilisasi APEC Trade Repository (APEC-TR).
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
“Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Indonesia menekankan pentingnya aspek kerja sama, program pengembangan kapasitas yang diiringi dengan komitmen ekonomi APEC. Program berbagi pengetahuan merupakan hal yang sangat krusial untuk dilakukan guna memastikan kebermanfaatan forum APEC dapat dirasakan secara merata,” tutup Reza.
APEC adalah forum kerja sama ekonomi yang diikuti 21 negara di lingkar Samudra Pasifik. Anggota ekonomi APEC tersebut terdiri Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chile, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya dengan tujuan utama untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan Kawasan Asia Pasifik. Kerja sama APEC bersifat nonpolitis serta seluruh keputusan yang dihasilkan berdasar pada konsensus anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-binding).[jp/jup]