Sekilas Perdagangan Indonesia-Peru
Pada periode Januari—Maret 2024, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai USD 97,4 juta. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Peru tercatat sebesar USD 63,9 juta, sedangkan impor Indonesia dari Peru tercatat USD 33,5 juta sehingga Indonesia menikmati surplus perdagangan
sebesar USD 30,43 juta.
Baca Juga:
Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab, Mendag Budi Ajak Pelaku Usaha Perkuat Citra Produk Indonesia
Sementara pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 444,4 juta dengan nilai ekspor Indonesia ke Peru sebesar USD 367,4 juta dan impor Indonesia dari Peru sebesar USD 77 juta. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan dengan Peru sebesar USD 290,4 juta.
Total nilai perdagangan Indonesia-Peru pada periode lima tahun terakhir (2019—2023) mengalami tren positif sebesar 19,9 persen. Peru merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-45 Indonesia dan urutan ke-62 asal impor Indonesia.
Pada 2023, ekspor utama Indonesia ke Peru, di antaranya kendaraan bermotor dan mobil (USD 144 juta), biodiesel (USD 31,8 juta), alas kaki (USD 44,9 juta), dan kertas (USD 13,2 juta).
Baca Juga:
Kunjungi Pabrik Lurik di Klaten, Mendag Budi: Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Sedangkan impor utama Indonesia dari Peru, di antaranya biji kakao (USD 33,1 juta), anggur segar/kering (USD 19,7 juta), pupuk mineral atau kimia fosfat (USD 8,5 juta), seng tidak ditempa (USD 5,3 juta), dan terak ampas logam (USD 2,5 juta).
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]