Lebih detail, komoditas cabai merah menyumbang inflasi 0,15 persen, cabai rawit 0,04 persen dan bawang merah 0,09 persen.
Ketiga komoditas itu menyumbang inflasi karena mengalami kenaikan harga.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
"Kenaikan harga itu disebabkan oleh faktor cuaca yang berpotensi menyebabkan gagal panen di beberapa sentra hortikultura," katanya.
Lebih lanjut, kelompok kedua yang mengalami inflasi tinggi, yakni transportasi sebesar 1,13 persen mtm dengan andil 0,14 persen.
Margo menuturkan, kenaikan inflasi transportasi disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara yang mencapai 0,11 persen.
Baca Juga:
Respons Kritik WN Malaysia Beri Rating Jakarta 0/10, Sandiaga: Jangan Baper
"Ini karena melonjaknya harga avtur sehingga menyebabkan penyesuaian harga di maskapai penerbangan. Di sisi lain, pelonggaran izin penerbangan sebabkan permintaan ke maskapai naik sehingga terjadi kenaikan harga (tiket)," katanya.
Adapun, kelompok terakhir, yakni kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi 0,47 persen mtm dan andil 0,09 persen.
Margo mengatakan, kenaikan tarif listrik daya 3.500 VA ke atas dan pelanggar pemerintah per 1 Juli 2022 menyebabkan andil inflasi 0,1 persen. [rsy]