Lalu, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 3.890 m, peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan atau jalan tol sepanjang 19,36 km antara lain Serang-Panimbang, Semarang-Semak, dan Bayung Lencir-Tempino.
Serta, peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan dengan jalan tol beroperasi dan/atau selesai konstruksi melalui BUJT/ pihak lain sepanjang 526,77 km.
Baca Juga:
Khofifah Indar Parawansa Sebut Bandara Dhoho Kediri Ungkit Perekonomian Kediri Raya
Juga ada peningkatan aksesibilitas terowongan flyover/underpass/ sepanjang 918,75 meter di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan struktur jalan sepanjang 2.117,75 km serta preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 7.120 m. Serta, preservasi rutin jalan sepanjang 47.763 km, jembatan nasional sepanjang 510.000 m, revitalisasi drainase dan jembatan gantung serta padat karya.
3. Program Perumahan dan Kawasan Permukiman senilai Rp 35,37 triliun
Baca Juga:
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ungkap Pagu Indikatif 2025 Rp75,63 Triliun
Dalam program ini, di antaranya pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berkapasitas 2.855 liter/detik di Sumbawa Barat hingga kawasan IKN.
Sanitasi berbasis masyarakat, sistem pengelolaan persampahan 91.000 KK, serta sistem pengelolaan air limbah domestik 2.000 KK hingga ke IKN.
Penataan permukiman kawasan strategis pariwisata nasional juga dilakukan dalam program ini dengan luas 353,4 Ha seperti di kawasan KSPN Bromo-Tengger-Semeru, Borobudur, Waterfront Marina dan Keraton Liya, Malalayang dan BUnaken, Dieng, Rumah khusus bagi warga eks Timor Timur, Monas, hingga penyiapan kawasan IKN.