Pengguntingan dilakukan pada malai buah dengan panjang 20 cm dari pangkal malai.
Buah yang sudah dipetik kemudian dimasukkan ke dalam wadah atau keranjang penampungan. Lakukan dengan hati-hati agar buah tidak rusak.
Baca Juga:
Upacara Sipaha Lima: Ungkapan Syukur Umat Parmalim atas Hasil Panen
Pascapanen kelengkeng
Pasca panen kelengkeng bertujuan mengurangi resiko kerusakan buah, memperpanjang masa simpan, menjaga kelembaban kelengkeng, memperlambat reaksi kimia yang tidak diinginkan, dan menjaga produk tetap dingin sehingga bisa dikelola dengan baik.
Pascapanen kelengkeng dilakukan secara bertahap meliputi:
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Sortasi
Pencucian
Grading
Pelabelan
Pengepakan
Penyimpanan dan distribusi
Fumigasi terkadang dilakukan jika kelengkeng hendak diekspor ke luar negeri, kegiatan tersebut dilakukan di saat pengemasan. Adapun tata cara pascapanen yang benar, seperti berikut:
Kelengkeng hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak kering.
Pembungkus buah dibuka dengan hati-hati kemudian keluarkan buah.
Lakukan sortasi buah, pisahkan buah yang baik dengan buah rusak, memar, cacat, dan busuk.
Lakukan grading sesuai dengan tujuan dan permintaan pasar.
Potong tangkai buah yang ingin disisakan sepanjang 10 sampai 15 cm.
Cuci kelengkeng dengan cara disemprot, atur kekuatan penyemprotan jangan terlalu kuat agar buah tidak rusak.
Tiriskan buah kelengkeng dengan cara diangin-anginkan.
Tangkai buah kemudian diikat dengan rafia, setiap ikatan berisi 1 hingga 5 kg buah yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
Tambahkan label pada tangkai yang diikat tali rafia.
Kemas buah kelengkeng ke dalam peti buah.
Simpan peti buah ke gudang penyimpanan sementara.
Angkut peti buah dengan alat transportasi yang disesuaikan dengan permintaan pasar.