WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menyelenggarakan Seminar dan Kurasi Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
Seminar dan kurasi kali ini digelar dalam ‘Road to JMFW 2024 Seri 2: Bandung’ yang mengambil tema “Trend Forecasting for Modest Fashion 2023/2024”.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan JMFW 2024 serta menjaring dan mengkurasi calon pesertanya. Seminar dan Kurasi Seri 2: Bandung yang juga didukung oleh Wardah Beauty ini diselenggarakan pada Kamis (13/4) di Bandung, Jawa Barat.
“JMFW dibentuk sebagai wadah kolaborasi seluruh ekosistem fesyen muslim Indonesia untuk mempromosikan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia tahun 2024,” kata Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid di sela kegiatan Road to JMFW 2024 Seri 2: Bandung.
Miftah menjelaskan, Seminar dan Kurasi Seri 2: Bandung dihadiri 60 orang peserta dari kalangan desainer, jenama fesyen muslim, serta aksesori. Jenis produk yang dikurasi terdiri atas produk fesyen muslim, aksesori, dan sepatu.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terpilih jenama unggulan yang akan tampil di JMFW 2024. Para jenama unggulan pun nantinya kami harap dapat menjadi lokomotif perdagangan jenama fesyen muslim Indonesia di forum internasional,” tutur Miftah.
Memasuki tahun kedua, lanjut Miftah, JMFW 2024 akan dilaksanakan pada 19̶21 Oktober 2023. Kini, JMFW telah memasuki fase networking. Artinya, JMFW ditujukan untuk terus memperkuat konektivitas antara subekosistem pengembangan fesyen muslim di dalamnegeri maupun di luar negeri.
“Dalam satu tahun ini, kami harap masing-masing subsistem dapat menjalankan perannya dan saling berkolaborasi mengembangkan fesyen muslim,” imbuh Miftah.
Pada awal tahun 2023, Kemendag telah mengantarkan peserta JMFW 2023 untuk tampil di ajang fesyen skala global. Para peserta JMFW 2023 ikut dalam New York Fashion Week pada Februari 2023 dan L'Adresse Trade Showroom Paris Fashion Week pada Maret 2023.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, turut menyampaikan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia. Menurutnya, posisi Indonesia pada perkembangan fesyen muslim dunia memegang peranan cukup signifikan.
“Indonesia memiliki pasar busana muslim terbesar dengan demografi perempuan yang tinggi. Hal itu menjadikan Indonesia memiliki potensi kekayaan budaya lokal, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi kreatif Indonesia.
Melalui potensi tersebut, industri fesyen muslim Indonesia kita harap mampu menghadapi tantangan dari negara kompetitor lainnya, seperti Turki dan Malaysia, sebagai pusat fesyen muslim dunia,” ujar Yuke saat membuka seminar.
Lebih lanjut Yuke menjelaskan, dengan mengangkat tema trend forecasting (memprediksikan tren fesyen), Road to JMFW 2024 Sesi 2: Bandung yang ia harap dapat menambah dan memperkaya wawasan para peserta dalam meramalkan tren fesyen muslim di tahun 2023/2024.
“Tujuannya, agar Indonesia mampu menyusun koleksi fesyen yang berdaya saing dan sesuai dengan selera pasar sehingga mampu masuk dan diterima di pasar negara yang dituju,” urainya. [jp/jup]