Akibatnya, negara-negara di bagian bumi Selatan atau Global Selatan yang menanggung sebagian besar ongkos lingkungan dari konsumsi berlebihan ini. Selain itu, generasi mendatang juga menderita akibat krisis iklim akibat gaya hidup seperti ini.
Negara-negara seperti Indonesia atau Ekuador, misalnya, tidak melampaui batas konsumsi berkelanjutannya hingga Desember 2022. Negara ini bisa dikatakan nyaris bisa hidup sesuai kemampuan sumber daya mereka. Tapi negara seperti ini menjadi sasaran eksploitasi sumber daya oleh negara kaya seperti Jerman.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
"Jerman adalah konsumen bahan baku terbesar kelima di dunia, dan mengimpor hingga 99% mineral dan logam dari negara-negara di Global Selatan," kata Lara Louisa Siever, penasihat kebijakan senior untuk keadilan sumber daya di jaringan pembangunan Jerman, INKOTA, pada tahun 2022.
Saatnya beralih dari logika pertumbuhan tanpa akhir
Jerman, seperti kebanyakan negara maju, masih berada di urutan teratas yang menghabiskan sumber daya di Bumi. Negara lain yang juga termasuk daftar ini yakni Prancis, Yunani, Inggris, dan Jepang.
"Masalah besar yang kita miliki di Jerman, yang kita miliki secara umum di Global Utara, adalah kita belum memahami bahwa sumber daya itu terbatas," kata Viola Wohlgemuth, juru kampanye di Greenpeace Jerman.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Dia mengacu pada data Institut Sumber Daya Dunia yang menunjukkan bahwa 90% penyebab hilangnya keanekaragaman hayati disebabkan oleh "eksploitasi sumber daya dan perubahannya menjadi produk," dan bahwa produksi ini juga menyumbang 50% dari emisi gas rumah kaca global. Terlepas dari krisis sumber daya yang sangat besar ini, negara-negara seperti Jerman belum juga belajar, kata Wohlgemuth.
Sementara aktivis iklim di Berlin, Tadzio Mller, mengatakan bahwa di masa lalu, Jerman telah diangkat "menjadi teladan kebijakan iklim."
"Alasan mitos Jerman menjadi juara lingkungan, ironisnya, tidak ada hubungannya dengan kebijakan industri Jerman atau strategi politiknya di tingkat pemerintahan, tetapi semuanya berkaitan dengan gerakan sosial yang kuat."