WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kunjungan Rosan P Roeslani ke fasilitas waste to energy (WtE) milik Weiming di Yongqiang, Wenzhou, China, menjadi sorotan karena selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan percepatan pengembangan pembangkit listrik berbasis sampah.
Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) itu menjelaskan melalui akun Instagram resminya, pada Rabu (27/8/2025), bahwa kunjungannya ditujukan untuk menyerap wawasan teknologi ramah lingkungan berstandar emisi internasional yang ketat.
Baca Juga:
Dinilai Lebih Kompeten, ALPERKLINAS Dukung Pemerintah yang Percayakan Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik ke PLN
“Dengan kapasitas 3.200 ton sampah per hari, fasilitas ini membuktikan bagaimana inovasi dapat mengubah tantangan lingkungan menjadi energi berkelanjutan,” ujar Rosan.
Ia juga melakukan diskusi dengan jajaran Weiming mengenai tindak lanjut kerja sama pembangunan WtE di Indonesia, termasuk peluang sinergi di sektor manufaktur dan riset peralatan sebagai bagian dari strategi memperkuat transisi energi hijau nasional.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Negara pada Senin (25/8/2025) mengenai percepatan program pengelolaan energi berbasis sampah.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 2 Sampah Plastik Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong 3 Raksasa Penyumbang Sampah Jadi Penggerak Energi Listrik
Dalam rapat itu ditegaskan bahwa proses administrasi yang semula dijadwalkan enam bulan dipangkas menjadi tiga bulan agar target penyelesaian proyek dalam 18 bulan bisa tercapai.
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa aturan baru mengenai pengolahan sampah segera terbit dan akan menjadi payung hukum percepatan proyek WtE.
“Saya laporkan tugas dari presiden mengenai waste to energy. Dimana pengelolaan sampah kita 10 tahun gak selesai-selesai,” ujar Zulhas dalam rapat tersebut.