WAHANANEWS.CO, Jakarta - Selama lebih dari 20 tahun beroperasi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menjadi salah satu tonggak penting perjalanan PT PLN (Persero) dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan timur Indonesia.
Pembangkit ini tidak hanya memasok listrik bersih bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
ESDM dan PLN Sambungkan Listrik Gratis di Fakfak, Target Seluruh Kampung Terang 2027
Posisinya yang strategis menjadikan PLTP Lahendong sebagai salah satu tulang punggung penyediaan listrik hijau untuk wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).
Sejak awal dioperasikan, pembangkit ini dikembangkan untuk menghadirkan pasokan listrik yang andal, stabil, dan berkelanjutan demi mendukung kebutuhan masyarakat serta kegiatan ekonomi di kawasan tersebut.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN terus memainkan peran sentral dalam mendorong penggunaan energi bersih di sektor ketenagalistrikan nasional.
Baca Juga:
PLN Nyalakan Harapan 10 Keluarga Prasejahtera di Konawe Lewat Program Light Up The Dream
“PLN berkomitmen mendukung transisi energi berbasis energi baru terbarukan menuju Net Zero Emissions. Melalui pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan, kami berupaya menghadirkan pasokan listrik yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan demi masa depan energi Indonesia. Keberadaan PLTP Lahendong ini membuktikan bahwa sejak lama PLN telah menjadi pionir dalam pengembangan energi terbarukan di Tanah Air,” ujar Darmawan.
Ilustrasi petugas PLN yang sedang melakukan inspeksi di cooling tower PLTP Lahendong.
Dikelola oleh PT Indonesia Power (PLN IP), subholding PLN, PLTP Lahendong Unit 1-4 menjadi pembangkit EBT terbesar di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).