Energi panas bumi dari Lahendong kini memasok sebagian besar kebutuhan listrik bersih di sistem kelistrikan Sulutgo, melampaui kontribusi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan tenaga surya.
Manager Unit Layanan Pusat Listrik PLTP Lahendong PLN IP, H.S.M. Saragih, menjelaskan bahwa PLTP Lahendong memiliki kapasitas terpasang 4x20 Mega Watt (MW) dengan total daya 80 MW
Baca Juga:
ESDM dan PLN Sambungkan Listrik Gratis di Fakfak, Target Seluruh Kampung Terang 2027
Jumlah ini berkontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan Sulutgo.
"Beban puncak sistem kelistrikan Sulutgo saat ini tercatat mencapai 490 MW. Dari jumlah itu, 18% suplai listrik dihasilkan oleh PLTP Lahendong. Artinya panas bumi di wilayah ini tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap porsi energi bersih, tetapi juga memastikan pasokan listrik tetap stabil dan andal bagi seluruh pelanggan di Sulutgo,” ujar Saragih di Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (19/11/2025).
PLTP Lahendong merupakan salah satu pionir pengembangan energi panas bumi di kawasan timur Indonesia. Eksplorasi pertama dilakukan pada periode 1994–1996.
Baca Juga:
PLN Nyalakan Harapan 10 Keluarga Prasejahtera di Konawe Lewat Program Light Up The Dream
Pembangunan Unit 1 dimulai pada 1996 dan beroperasi komersial pada 2001, diikuti Unit 2 pada 2007, Unit 3 pada 2009, serta Unit 4 pada 2011.
Hingga kini seluruh unit masih beroperasi optimal untuk menopang sistem kelistrikan Sulutgo.
“Unit 1 sudah beroperasi selama 25 tahun dan masih bisa beroperasi maksimal 20 MW. Unit 2 beroperasi sejak 2007, unit 3 pada 2009, dan unit 4 pada 2011. Semuanya hingga kini masih beroperasi penuh menyuplai sistem Sulutgo,” kata Saragih.