Mekanisme Pasar di Era Digital & Kripto
Masuk ke era digital, konsep mekanisme pasar jadi makin kompleks. Di pasar kripto misalnya, harga aset terbentuk secara real-time lewat jutaan transaksi yang terjadi di berbagai crypto exchange di seluruh dunia.
Baca Juga:
Ekonomi Digital Asia Tenggara Melonjak, Indonesia Jadi Penggerak Utama Transformasi Kawasan
Setiap detik, algoritma mencocokkan order jual dan beli untuk menentukan harga terakhir yang disepakati (last traded price).
Menariknya, mekanisme ini benar-benar murni tanpa campur tangan otoritas pusat. Nggak ada “bank sentral” yang bisa menahan harga — semuanya bergantung pada sentimen, volume transaksi, dan data makro yang terus berubah.
Hal ini bikin pasar kripto sangat dinamis, tapi sekaligus transparan. Semua orang bisa melihat bagaimana harga bergerak dan volume berpindah dari satu aset ke aset lain hanya dengan membuka chart exchange.
Baca Juga:
Hari Pelanggan Nasional: KRT Tohom Purba Ajak Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas, Bukan Sekadar Pengguna
Contoh Mekanisme Pasar di Kehidupan Nyata
Mekanisme pasar dapat ditemukan dalam berbagai sektor ekonomi, baik pada aktivitas perdagangan konvensional maupun pada sistem keuangan digital modern. Prinsip dasarnya tetap sama, yaitu harga terbentuk melalui interaksi antara permintaan dan penawaran.
1.Pasar Barang Konsumsi (Tradisional)
Ketika pasokan barang menurun sementara permintaan tetap tinggi, harga akan mengalami kenaikan. Contohnya, pada musim penghujan ketika hasil panen menurun, harga komoditas seperti cabai atau beras cenderung meningkat. Fenomena ini mencerminkan bagaimana keseimbangan pasar menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi pasokan.