WahanaNews.co, Jaipur - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia mengajak
anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan dalam
forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.
Pertemuan TIMM dilaksanakan selama dua hari dan terdiri atas tiga sesi. Sesi pertama dan kedua digelar pada Kamis (24/8) dan sesi ketiga digelar pada Jumat (25/8). Sesi pertama G20 TIMM membahas perdagangan multilateral untuk pertumbuhan dan kesejahteraan, sementara sesi kedua membahas perdagangan yang inklusif dan berdaya tahan.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
“Dalam sesi pertama, Indonesia menekankan agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO),
terutama untuk mengembalikan fungsi Sistem Penyelesaian Sengketa WTO. Selain itu, Indonesia mendorong hasil konkret Pertemuan Tingkat Menteri ke-13 WTO pada 2024 mendatang. Dalam sesi kedua, Indonesia menekankan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas pembangunan dan pengolahan sumber daya untuk hasilkan nilai tambah,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam media briefing, Jumat (25/8).
Sementara itu, pada sesi ketiga dengan agenda pemanfaatan teknologi digital untuk perdagangan
nirkertas (paperless), Mendag Zulkifli Hasan meyakini digitalisasi merupakan faktor penting dalam mendorong perkembangan di sektor perdagangan.
Ia yakin bahwa digitalisasi dapat mendukung terciptanya efisiensi serta transparansi dalam perdagangan, namun harus dibarengi dengan upaya
menjembatani kesenjangan digital.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
“Saya yakin salah satu masa depan perdagangan adalah digitalisasi. Kemajuan teknologi meningkatnya tuntutan akan efisiensi dan isu keberlanjutan telah mendorong transformasi perdagangan global,” ungkap Mendag.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, di balik keuntungan yang dapat diperoleh dari kehadiran digitalisasi, selalu ada tantangan yang perlu dimitigasi. Di antara tantangan yang harus menjadi fokus negara G20 adalah langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan literasi dan lemahnya infrastruktur digital.
“Oleh karena itu, kita perlu terus merangkul solusi digital untuk menyederhanakan dan meningkatkan
kelancaran proses perdagangan global. Kita juga perlu meningkatkan upaya menjembatani kesenjangan digital,” tandas Mendag.