WahanaNews.co | Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa arsitek Indonesia dapat memanfaatkan perjanjian-perjanjian perdagangan yang telah dijalin Indonesia untuk membuka akses pasar sektor jasa arsitektur, baik di kawasan ASEAN maupun luar kawasan.
Pemerintah Indonesia juga terus berkomitmen memfasilitasi mobilitas arsitek profesional Indonesia di wilayah ASEAN sebaik mungkin.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Hal tersebut disampaikan Mendag saat menghadiri Kongres Arsitek ke-4 ASEAN yang diselenggarakan Ikatan Arsitektur Indonesia, Kamis (27/7) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Acara ini turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia Georgius Budi Yulianto.
Mendag Zulkifli Hasan didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Djatmiko Bris Witjaksono.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
“Kemendag sudah banyak menyelesaikan perjanjian-perjanjian perdagangan jasa baik di kawasan
ASEAN maupun negara-negara lain. Perjanjian-perjanjian ini akan mempermudah kita untuk membuka akses pasar sektor jasa, termasuk jasa profesional arsitek, di luar negeri. Sehingga, para arsitek Indonesia bisa ke negara-negara ASEAN maupun negara-negara lain seperti Tiongkok,
Jepang, Korea Selatan, bahkan seluruh dunia. Pasarnya besar dan luas,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Ia menjelaskan, sejumlah perjanjian perdagangan jasa tersebut antara lain
ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) dan
yang terbaru Protokol to Amend ASEAN Agreement on Movement of Natural Persons (AAMNP).
Selain itu, terdapat perjanjian ASEAN dengan negara mitra seperti ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).