Siapa yang mendirikan Ripple?
Ripple dimulai pada tahun 2004 oleh Ryan Fugger, yang menciptakan versi awal Ripple yang disebut RipplePay. Pada tahun 2012, Fugger menyerahkan proyek itu kepada Jed McCaleb dan Chris Larsen, yang kemudian mendirikan OpenCoin.
Baca Juga:
Krisis Keuangan Makin Parah, 70 Persen Warga RI Tak Punya Tabungan
Di tahun 2013, OpenCoin mengubah namanya menjadi Ripple Labs Incorporated. Pada tahun 2016, Ripple Labs resmi berganti nama menjadi Ripple. Chris saat ini menjabat sebagai Ketua Eksekutif di Ripple.
Apa yang menjadi tujuan Ripple?
1. Perantara
Banyak mata uang yang tidak dapat ditukarkan secara langsung satu sama lain. Sebagai contoh, jika kamu ingin menukar mata uang A dengan mata uang B, maka kamu perlu melalui dua langkah: mengkonversi mata uang A menjadi USD dan kemudian USD menjadi mata uang B.
Baca Juga:
Tembus Rp1,3 Triliun, Antusiasme Masyarakat Terhadap Tabungan BRI Simpedes Tinggi
Dalam situasi ini, USD berfungsi sebagai penghubung yang menghubungkan berbagai mata uang fiat dari sumber ke penerima. Di sini, XRP berperan serupa, tetapi jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan USD.
2. Pengiriman uang yang cepat
Dalam proses pengiriman uang internasional konvensional, transfer uang kamu bisa memakan waktu hingga 48 jam. Sebaliknya, waktu rata-rata transaksi menggunakan XRP hanya 4 detik.
Apakah Ripple berbeda dari Bitcoin?