"Untuk RI kami akan katakan shock market kalau komoditas, oil and gas pilihannya shock dan diteruskan ke rakyat naik tinggi, maka jeblok semua. Makanya sekarang listrik belum naik," ucap Sri Mulyani.
Selain listrik, Sri Mulyani juga memastikan harga BBM Pertalite tak naik dalam waktu dekat. Padahal, harga minyak mentah dunia sudah hampir mendekati US$120 per barel.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
"BBM tidak naik. Pertalite tidak diubah dan ini sebabkan nanti bayar kompensasi ke Pertamina. Jadi ini APBN hitung berapa masuk dan berapa ditagihkan ke kami dan struktur APBN akan sehat tidak," ucap Sri Mulyani.
Sementara, Sri Mulyani tak menjelaskan gamblang mengenai nasib harga Pertamax. Hanya saja, ia tak menampik bahwa harga Pertamax bisa saja terkena imbas dari lonjakan harga minyak mentah dunia.
"Pertama kena karena dia nggak disubsidi, untuk masyarakat atas," jelas Sri Mulyani.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Sementara, Sri Mulyani mengakui dunia sedang sulit saat ini. Pasalnya, hampir semua harga komoditas naik.
Situasi ini akan berdampak pada harga barang dan jasa di konsumen. Maka dari itu, pemerintah perlu turun tangan demi menjaga daya beli masyarakat.
"Jadi ini kayak kena badai semua dan saat ekonomi sedang tertatih-tatih dari pandemi, sehingga belum kuat untuk bangkit," pungkas Sri Mulyani. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.