Adapun beragam capaian positif ekonomi tersebut menjadi wujud konkret dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah dilakukan Pemerintah dengan mengalokasikan Rp455,6 triliun pada tahun 2022 guna penanganan kesehatan, perlindungan sosial, serta penguatan pemulihan ekonomi.
“Program ini akan kembali ke tujuan awalnya di 2023 dengan ditargetkan defisit APBN kurang dari 3%, dan anggaran Program PEN akan dimasukkan ke Kementerian/Lembaga masing-masing sesuai kebutuhannya,” ujar Menko Airlangga.
Baca Juga:
Pemerintah Resmikan Danantara, Ini Perbedaannya dengan INA
Guna menjaga momentum peningkatan ekonomi yang berkelanjutan tersebut, Pemerintah akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya melalui strategi transisi aktivitas ekonomi dari pandemi ke endemik, implementasi UU Cipta Kerja guna mendorong terbentuknya OSS RBA, Indonesia Investment Authority (INA), bank tanah sebagai infrastruktur nasional, percepatan digitalisasi, pemberantasan kemiskinan ekstrem, hingga hilirisasi industri berbasis ekonomi hijau.
“Saya mengajak kita bersama-sama menjaga dan mengakselerasi momentum pertumbuhan dengan mendorong investasi, dan terus mendukung kebijakan Pemerintah sehingga mampu mewujudkan pemulihan ekonomi nasional untuk tumbuh lebih cepat,” pungkas Menko Airlangga. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.