Ia menambahkan, pihak Chery telah melakukan komunikasi intensif dengan Kemenperin dan menyatakan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ASEAN dan bagian dari ekspor global perusahaan tersebut.
Selanjutnya, terdapat dua perusahaan otomotif lainnya dari China yang berencana memproduksi EV, yaitu PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun dan PT Sokonindo Automobile dengan kapasitas produksi 1.000 unit per tahun.
Baca Juga:
PT Chery Sales Indonesia Tambah Kuota Harga Spesial Chery Omoda E5
“Kemenperin menyambut baik investasi para pelaku industri otomotif, termasuk yang pengembangan bisnis kendaraan listrik. Kami mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik yang berdaya saing global,” kata Menperin.
Ia mengungkapkan ada banyak investor yang mengajukan proposal untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk industri produsen baterai EV.
Salah satunya adalah konsorsium yang terdiri dari Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, LG Energy Solution, dan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Industri Otomotif Nasional, Pemerintah Beri Sejumlah Insentif
Selain itu, perusahaan Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) bersama Aneka Tambang (Persero) dan IBC juga berkolaborasi untuk menjalankan proyek integrasi baterai EV, mulai dari penambangan dan pemrosesan nikel, produk baterai EV, produksi baterai EV, dan daur ulang baterai dengan total investasi di tahap I sekitar 6 miliar dolar AS. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.