WahanaNews.co | Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampapua) Normasita mewanti-wanti jerat dan rayuan perusahaan investasi bodong menjelang penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kita harus berhati-hati mengingat momen pembagian THR kerap dimanfaatkan perusahaan investasi bodong untuk menjerat masyarakat," ujarnya pada Talkshow Pesona Ramadhan, melansir Antara, Minggu (9/4/2023).
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Normasita mengungkapkan ciri-ciri perusahaan investasi bodong. Seperti, menawarkan keuntungan yang tinggi sekitar 30 persen hingga 50 persen, keuntungan diperoleh dalam durasi singkat, adanya skema bonus perekrutan anggota, ditambah adanya Skema Ponzi.
"Ada pula iming-iming tanpa risiko, padahal kita tahu semua investasi selalu ada risikonya, misalnya properti punya risiko kebakaran misalnya. Jadi kalau semua ciri-ciri tadi sudah ada dalam penawaran sebuah perusahaan investasi, maka itu alarm lampu merah kalau perusahaan itu bodong," kata Normasita.
Normasita juga mengingatkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan OJK, dan mengakses informasi yang terpercaya seperti call center OJK hingga pesan WhatsApp ke OJK, bila ada penawaran investasi untuk segera mengecek ke OJK.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Normasita juga memberikan tip untuk bisa punya investasi maka, pendapatan harus dibagi dalam format pos-pos pengeluaran 10, 20, 30, 40.
Mengangkat tema "Spirit Ramadan Momen Membidik Investasi Aman", kegiatan itu juga menghadirkan mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin yang didapuk sebagai salah satu pembicara dalam talkshow.
Ia menceritakan pengalaman memimpin Kota Makassar, menganggap Kota Makassar punya potensi investasi yang cerah.