WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kereta Cepat Whoosh kembali menjadi sorotan publik setelah dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Peningkatan jumlah penumpang serta efisiensi waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung menunjukkan potensi besar moda transportasi ini sebagai pengungkit aktivitas masyarakat dan sektor usaha.
Baca Juga:
Perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya: 3 Rute Alternatif Sedang Dikaji
Namun para pengamat mengingatkan, potensi tersebut hanya bisa dimaksimalkan jika proyek ini terintegrasi dengan transportasi lokal dan infrastruktur pendukung lainnya di kawasan tujuan maupun sekitarnya.
Ekonom senior sekaligus Policy & Program Director Prasasti Center for Policy Studies, Piter Abdullah, mengatakan bahwa operasional Whoosh telah memberi dampak awal yang signifikan.
“Penumpang yang menggunakan Whoosh dari waktu ke waktu semakin meningkat,” ujar Piter melalui keterangan tertulis yang dikutip Minggu (20/7/2025).
Baca Juga:
KCIC Lepas Hak Nama Stasiun Whoosh Halim, Dua Investor Berebut
Data dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, hingga akhir Juni 2025, jumlah penumpang Whoosh telah mencapai 2.936.599 orang—meningkat 10 persen dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 2.668.894 penumpang.
Saat ini, kereta cepat ini melayani 62 perjalanan harian dengan keberangkatan setiap 30 menit.
Menurut Piter, lonjakan jumlah penumpang membuktikan bahwa masyarakat mulai merasakan kenyamanan dan efisiensi waktu yang ditawarkan moda ini.