Namun, ia menilai efek berganda terhadap ekonomi baru bisa dicapai apabila jaringan transportasi lokal dan pusat-pusat kegiatan ekonomi di sekitar jalur Whoosh turut terhubung.
“Mengintegrasikan semua ekosistem yang bisa dimanfaatkan akan memaksimalkan keberadaan kereta cepat,” ujarnya.
Baca Juga:
Perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya: 3 Rute Alternatif Sedang Dikaji
Ia juga menyarankan agar proyek Whoosh diperluas ke wilayah lain agar dampaknya lebih merata. “Dengan adanya kereta Whoosh, banyak kegiatan ekonomi baru yang bisa terjadi,” lanjutnya.
Di sisi lain, pemerintah tengah mengkaji perpanjangan jalur kereta cepat menuju Surabaya. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, proyek ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang, namun dipastikan tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kita punya keinginan melanjutkan dari Bandung, kemudian dilanjutkan ke Surabaya. Yang jelas kita harapkan tidak menggunakan APBN,” ucap Dudy dalam diskusi media di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga:
KCIC Lepas Hak Nama Stasiun Whoosh Halim, Dua Investor Berebut
Pemerintah sedang menimbang berbagai opsi rute, baik jalur semi-cepat Bandung–Surabaya maupun langsung Jakarta–Surabaya. Namun keputusan akhir akan sangat ditentukan oleh ketertarikan investor.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan bahwa rencana pengembangan jalur ini sudah masuk dalam master plan kereta cepat yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020.
Meski begitu, Dwiyana menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam penyediaan lahan dan infrastruktur dasar.