Namun, pada 2023 defisit harus kembali diturunkan dan APBN dijaga kesehatannya. Penurunan defisit tak bisa langsung dilakukan tapi harus dari saat ini.
"Di sisi lain ada ruang menggunakan windfall untuk mengurangi defisit," jelasnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Dukung Penguatan Ketahanan Pangan Nasional, Jadi Lumbung Pangan Utama
Febrio kembali menekankan masalah subsidi energi dan BBM tak sesederhana yang dipikirkan; tinggal menggunakan penerimaan dari kenaikan harga komoditas untuk menambah subsidi energi. Pasalnya, pemerintah juga masih perlu membantu masyarakat melalui berbagai bantuan sosial.
"Jadi memang dari windfall menjaga daya beli masyarakat dan digunakan untuk mengurangi defisit agar makin stabil. Masyarakat kita buat sehat dan defisit APBN makin sehat," kata dia.
Selain itu, inflasi adalah menjadi pertimbangan utama apalagi saat ini tengah meningkat akibat kenaikan harga pangan.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
"Jadi pertimbangannya nggak cuma satu atau dua. Inflasi akan kita lihat dampaknya terhadap daya beli masih bisa kita jaga atau tidak. Di sisi lain, APBN masih kuat atau nggak. Ini pertimbangan-pertimbangan yang mungkin tiba saatnya kita akan putuskan," pungkasnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.