Melansir CNBC Indonesia, total aset perusahaan mencapai Rp3,77 triliun hingga kuartal III, mengalami penurunan sebesar 1,21% year-to-date (YtD). Sementara itu, liabilitas mengalami peningkatan sebesar 3,98% YtD menjadi Rp 2,87 triliun, sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp 904,88 miliar, mengalami penurunan sebesar 14,72% YtD.
Manajemen menjelaskan bahwa beberapa faktor telah menggerus operasional perusahaan.
Baca Juga:
Tim Basket SMA BPK Penabur Cirebon Kawinkan Gelar Juara Honda DBL with KFC 2022 West Java Series
Di antaranya, kenaikan harga beberapa bahan baku yang disebabkan oleh inflasi dan tambahan biaya material handling akibat kenaikan upah minimum dan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Manajemen menyatakan, "Tidak semua kenaikan harga bahan baku utama seperti ayam dapat diatasi dengan menaikkan harga jual menu, yang pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan transaksi," pada hari Selasa (21/11/2023) pekan ini.
Selain itu, perusahaan juga menghadapi persaingan yang ketat dengan merek QSR terkenal lainnya yang juga memanfaatkan kondisi pasca pandemi.
Baca Juga:
DAM Dukung Generasi Muda Lewat Honda DBL with KFC 2022 West Java Series
Kenaikan upah minimum secara nasional juga tidak dapat diimbangi dengan penyesuaian harga menu yang minimal.
Terakhir, kenaikan nilai tukar mata uang yang mengakibatkan kenaikan harga bahan baku impor juga menjadi salah satu faktor penggerus operasional perusahaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.