Pasukan warna-warni yang dimaksud Ahok adalah pekerjaan dengan skill spesialis untuk dilatih ke warga Jakarta, misalnya ahli listrik, pasang genteng hingga cat bangunan.
"Ada pasukan yang memperbaiki rumah misalnya, kita latih certificate ngecat, pasang keramik, atap baja, pasang bata. Nah ini akan membuka kesempatan. Begitu kota jadi besar, kota besar akan membutuhkan banyak orang untuk maintenance rumah. Orang yang mengerti tentang listrik, ngerti tentang pipa, mesin dan tentang semua akan dibutuhkan semua orang," jelasnya.
Baca Juga:
Pj Gubernur DKI Minta Percepatan Pembangunan Tanggul Laut Cegah Rob Utara
Lalu berapa biaya yang dibutuhkan untuk tinggal di DKI Jakarta?
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2023, nilai konsumsi rata-rata per rumah tangga di DKI Jakarta tembus Rp14,88 juta berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Biaya hidup itu merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Nilai konsumsi SBH 2022 DKI Jakarta tersebut tercatat meningkat dari 2018 yang sebesar Rp13,45 juta. Peningkatan itu menggeser Bekasi sebagai kota penyandang nilai konsumsi tertinggi di 2018 dengan nilai Rp13,67 juta saat itu.
Baca Juga:
Tips Aman Gunakan Listrik Saat Ditinggal Liburan
Adapun posisi DKI Jakarta sebagai kota dengan nilai konsumsi pada 2022 tertinggi diikuti oleh Kota Bekasi dengan nilai konsumsi Rp14,34 juta, Kota Surabaya senilai Rp13,36 juta, Kota Depok senilai Rp12,35 juta, Kota Makassar senilai Rp11,5 juta, serta Kota Tangerang senilai Rp10,96 juta.
Kemudian, disusul Kota Bogor dengan nilai konsumsi sebesar Rp10,73 juta, Kota Kendari senilai Rp10,23 juta, Kota Batam senilai Rp10,03 juta dan Kota Balikpapan senilai Rp9,87 juta.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]