Metode yang digunakan adalah membangun PLTS di atas tanah (ground mounted) dan pemasangan panel surya di atas atap (rooftop).
Energi yang ditangkap pada panel surya tersebut kemudian diubah melalui inverter sehingga energi listriknya dapat dimanfaatkan di WK Rokan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Karena bersifat ramah lingkungan, pada jangka panjang, PLTS ini akan menghasilkan penurunan emisi hingga 23 ribu ton CO2 per tahun dan pengurangan pemakaian bahan bakar gas sebesar 352 jutaan metrik standar kaki kubik (MMSCF) per tahun.
Penggunaan energi ramah lingkungan ini berpotensi menghasilkan efisiensi hingga US$4,3 juta per tahun.
Fadjar menambahkan, PLTS 25 MWp ini merupakan tahap pertama. Pertamina akan melanjutkan pembangunan PLTS Rokan pada tahap kedua, yang direncanakan hingga 200 MWp.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
“PLTS tersebut kini beroperasi dalam mendukung ketahanan energi bagi Indonesia,” ujarnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.