WahanaNews.co | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada masyarakat agar jangan berutang di pinjaman online (Pinjol) untuk memenuhi gaya hidup.
Pasalnya, menurut Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) OJK Hudiyanto mengatakan hingga saat ini laporan yang masuk ke OJK terkait pinjol masih cukup banyak.
Baca Juga:
Bupati Landak Imbau Warga Waspadai Investasi Bodong Berkeuntungan Tidak Masuk Akal
"Sekali lagi karena demand dari pinjol ilegal masih ada, yang rentan terutama ibu-ibu. Memang ibu rumah tangga membutuhkan biaya, saya paham itu tapi harapannya tidak berkepanjangan. Data kami 55% berasal dari ibu-ibu," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia mengimbau agar pinjol tidak dimanfaatkan untuk memenuhi gaya hidup.
Pada sisi lain, menurut dia, pinjol yang legal tetap bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan asal tetap tahu kemampuan.
Baca Juga:
OJK Sumut Perkuat Peran Industri Jasa Keuangan Pertanian Jagung untuk Pertumbuhan Ekonomi
"Pinjol legal diawasi oleh OJK, berizin, pengurus harus ada, tapi yang sering didengar justru pinjol ilegal," jelasnya pula.
Terkait hal itu, katanya lagi, Satgas PASTI sudah melakukan penutupan pada sebanyak 6.055 aplikasi pinjol ilegal.
Ia mengatakan jika pinjol ilegal jumlahnya mencapai ribuan, untuk pinjol legal yang berada di bawah pengawasan OJK hanya 101 pinjaman online.