WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penolakan tegas kembali terdengar dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menegaskan tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai pendirian family office di Indonesia meskipun gagasan tersebut telah lama diusung Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sejak era Presiden Joko Widodo.
Purbaya menyampaikan sikapnya secara terbuka dan menyebut bahwa dirinya tidak akan mengalihkan anggaran negara untuk proyek itu, bahkan jika dorongan politik dan narasi ekonominya terus disuarakan.
Baca Juga:
Prabowo Jadi Saksi Langsung Penandatanganan Perdamaian Gaza Bersama Trump, Erdogan, dan Macron
“Saya sudah dengar lama isu itu (family office), tapi biar saja,” ucap Purbaya saat ditemui di Kantor Pusat DJP, Jakarta. “Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya (APBN) enggak akan alihkan ke sana.”
Ia menegaskan fokusnya sebagai Menteri Keuangan adalah memastikan seluruh alokasi APBN tepat sasaran dan tidak menciptakan ruang kebocoran belanja negara.
“Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja,” lanjutnya.
Baca Juga:
Anak Riza Chalid Didakwa Korupsi hingga Rugikan Negara Triliun
Purbaya juga secara terang mengatakan dirinya tidak terlibat dalam penyusunan konsep family office dan bahkan belum memahami detail rancangan program itu.
“Enggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah,” ujarnya. “Saya belum terlalu ngerti konsepnya. Walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab.”
Meski demikian, Luhut sebelumnya menyatakan bahwa rencana pembentukan family office tetap berjalan dan ditargetkan dapat beroperasi dalam tahun yang sama, meskipun pemerintahan telah berganti menuju era Presiden Prabowo Subianto.