"Artinya ini ada masalah dengan stoknya juga selain harganya yang tinggi, apakah tadi GPMT ini tidak mau stok karena harga yang tinggi atau apa, tapi pada kenyataannya GPMT menyatakan 44 hari yang tersedia," tambahnya.
Kementan Ngotot Stok Jagung Berlimpah
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa Eks Stafsus Mendag
Sementara Kementan berusaha membuktikan bahwa stok jagung aman. Kementan kemarin Rabu (29/9/2021) menggelar Panen Raya Jagung Nusantara di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Acara ini dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menunjukkan stok jagung Indonesia saat ini aman. Dia bahkan memperkirakan stok jagung tahun ini mengalami surplus.
Menurut data yang disampaikan Kementan, panen jagung nasional berlangsung hingga akhir tahun 2021, di mana prakiraan luas panen September ini 299.059 hektare, Oktober 230.157 hektare, November 207.264 hektare dan Desember seluas 197.265 hektare dengan produksi masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
"Panen hari ini membuktikan jagung ada di mana-mana. Produksi jagung nasional kita tahun 2021 ini diperkirakan over stok 2,85 juta ton," lanjutnya saat panen serempak di seluruh wilayah Indonesia secara langsung dan virtual.
Lebih lanjut ia memaparkan, panen jagung nusantara ini berlangsung secara serempak di 130 kabupaten berlokasi di 537 lahan jagung. Berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 seluas 4,15 juta hektare, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14%.
Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton.