Sedangkan rentang yang tidak terlalu besar dengan tingkat suku bunga saat ini, juga menjadi pertimbangan The Fed membatasi kenaikan suku bunga hingga akhir 2022 dan menyebabkan turunnya minat pasar terhadap dolar AS.
Untuk malam ini, laporan ADP Non-Farm Employment Change AS, Trade Balance AS, dan ISM Services PMI AS, berpeluang menjadi penggerak dolar AS, dengan fokus utama pekan ini pada laporan NFP AS pada Jumat (7/9)
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Pada Selasa (4/10) lalu, rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp15.248 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.303 per dolar AS. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.