WahanaNews.co | Kendaraan niaga seperti bus dan truk di Indonesia terdiri dari berbagai merek. Mulai dari Mercedes Benz, Hino, Isuzu, Fuso, UD Trucks, Scania, Volvo, dan masih banyak lagi.
Ternyata, ada hal unik dari karakteristik pengusaha truk maupun bus yang berbeda. Pengusaha bus lebih fanatik terhadap satu merek dibanding pengusaha truk.
Baca Juga:
Bukan Hanya Warga, 3 Kepala Desa Kecamatan Laguboti Juga Melarang Truk TPL Melintas dari Desanya
Faustina, Head of Product Management & Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil observasinya.
Ada beberapa alasan kenapa perusahaan otobus (PO) lebih fanatik dengan merek kendaraan yang dipilih dibanding truk. Salah satunya soal pelayanan.
"Karena kalau bus itu, yang dibawa kan orang, mereka lebih perlu aman dan di jalan jangan ada apa-apa (mogok)," ucap Faustina kepada Kompas.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Jadi Tersangka, Sopir Truk Maut di Simalungun Positif Konsumsi Narkoba
Sedangkan untuk pengusaha truk, tidak fanatik dengan merek dan mau mencoba yang baru.
Selain itu, yang diangkut juga bukan orang, melainkan barang.
"Tapi kalau truk yang saya pelajari kan dia bawa barang. Amit-amit di tengah jalan mogok atau gimana, kan barang. Customer truk engga terlalu fanatik, customer bus fanatik banget," kata dia.
Oleh karena itu, sering ditemui PO bus yang lebih senang dengan satu merek, seperti Mercedes Benz di PO Lorena dan Karina.
Namun untuk pengusaha truk, armadanya bervariasi, berasal dari merek apa saja.
Namun tidak sedikit juga PO bus yang memakai berbagai merek, seperti PO STJ yang punya armada dengan sasis Hino, Mercedes Benz, Scania, dan Volvo. [qnt]