WahanaNews.co | Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (31/8/2022) waktu setempat.
Memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan namun pelemahan dolar AS menahan kerugian logam kuning lebih lanjut.
Baca Juga:
Viral di Medsos Toko Emas "Sriwijaya Indah" di Gunungsitoli Dituding Tipu dan Kasari Pelanggan
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 13,4 dolar AS atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 1.736,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menetap di level terendah sejak akhir Juli.
Emas berjangka turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.749,70 dolar AS pada Senin (29/8/2022), setelah anjlok 21,60 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.749,80 dolar AS pada Jumat (26/8/2022), dan terangkat 9,90 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.771,40 dolar AS pada Kamis (25/8/2022).
Baca Juga:
Eksepsi Eks Pejabat Antam di Kasus Korupsi Emas 109 Ton Ditolak Hakim
Dolar AS melemah pada Selasa (30/8/2022) karena euro memperoleh momentum.
Greenback mundur terhadap euro di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperketat kebijakan moneter lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tetapi prospek logam kuning sangat tertekan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.