Saat diresmikan pada 2015 lalu, pabrik smartphone Samsung di Cikarang memiliki 14 line produsi dengan kapasitas produksi sekitar 1 juta - 1,5 juta unit per bulan, atau kurang lebih 10 juta unit per tahun.
Masih menurut laporan The Elec, Samsung berencana akan menambah kapasitas produksi pabrik di Indonesia dari 10 juta unit menjadi 18 juta unit per tahun.
Baca Juga:
Buka Peluang Baru untuk Kesehatan Preventif dengan Galaxy Watch Terbaru dan BioActive Sensor
Kabarnya, Samsung mengalokasikan dana sebesar 140 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) untuk pemindahan manufaktur ini, di mana 90 juta dollar AS (sekitar Rp 1,2 triliun) dipergunakan untuk migrasi ke India dan 50 juta dollar AS (sekitar Rp 713,4 juta) lainnya untuk Indonesia.
Nantinya, setelah seluruh proses pemindahan rampung, Indonesia disebut akan berkontribusi sebesar 6 persen dari total produksi ponsel Samsung, dan India sebesar 29 persen.
Angka itu meningkat dari saat ini, di mana Indonesia hanya menyumbang 4 persen dari total produksi Samsung dan India 20 persen.
Baca Juga:
Galaxy AI Semakin Diminati di Asia Tenggara dan Oseania
Alasan Pindah Pabrik
Menurut sumber yang tidak diungkap identitasnya oleh The Elec, pemindahan manufaktur dari Vietnam salah satunya dikarenakan naiknya upah buruh di negara tersebut.