Sedangkan pada hari kedua nanti peserta akan diajarkan membuat olahan minuman dari buah seperti smoothies dan pada hari ketiga pelatihan, peserta diajarkan membuat berbagai olahan dari bahan coklat. Peserta dibagi kedalam 6 kelompok dan dilatih oleh instruktur.
Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, mereka mempraktikan langsung proses pembuatan racikan minuman dari cara membuat sirup caramel, whipcream, hingga cara menyajikan.
Baca Juga:
Gus Ipul Sapa Ratusan Pendamping Sosial Jakarta, Ingatkan Arahan Presiden Prabowo
Peserta diajarkan cara menghitung takaran bahan-bahan untuk membuat adonan dan cara menggunakan peralatan untuk membuat sirup caramel dan whipcream agar hasilnya sesuai.
Arif, instruktur minuman di workshop kuliner yang juga seorang tenaga pengajar di Surabaya Hotel School (SHS) mengatakan, program PENA harus terus-menerus dilanjutkan agar semakin banyak masyarakat yang terberdayakan terutama melalui sektor kuliner.
“Saya senang para penerima manfaat memiliki kemampuan, pengetahuan dan niat untuk mengubah hidupnya dengan meningkatkan kemampuan perekonomian melalui sektor nyata di bidang usaha kuliner, dengan mengolah bahan menjadi sebuah sajian makanan maupun minuman yang layak dan menarik untuk dijual,” ujar Arif.
Baca Juga:
Menteri Sosial Tinjau Layanan Puskesos yang Dikembangkan Pemerintah Kelurahan Guwosari Bantul
Arif berharap melalui program pelatihan PENA penerima manfaat memiliki keahlian dan keterampilan, tidak lagi ketergantungan dengan orang lain dan bisa memiliki penghasilan sendiri sehingga dapat mandiri secara ekonomi.
Selain itu, Arif juga memberikan tips kepada peserta yang ingin memulai usaha dibidang kuliner harus berani mencoba dan membuat sesuatu jangan berdiam diri.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.