Telemetri melibatkan pengumpulan data secara otomatis dari sumber secara jarak jauh. Data yang dikumpulkan akan dikirim ke pusat kontrol sehingga dapat dianalisis.
Korban tewas dalam ledakan itu ditemukan di dalam mobil Cybertruck model tahun 2024 tersebut.
Baca Juga:
Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di Kabinetnya
"Kami punya banyak pertanyaan," kata agen khusus FBI Jeremy Schwartz seperti dikutip dari Reuters, "Kami mengerahkan sumber daya. Kami akan terus melakukannya hingga kami menyelesaikan masalah ini dan mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dan alasannya."
McMahill mengatakan Cybertruck itu tiba di gedung Trump pukul 08.40 waktu setempat.
Dia mengatakan aparat juga mewaspadai serangan di New Orleans yang terjadi pada Rabu pagi. FBI mengatakan bahan peledak potensial ditemukan di kendaraan yang digunakan dalam serangan di New Orleans.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, dengan adanya ledakan di sini, di Las Vegas Boulevard yang ikonik, kami mengambil semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan komunitas kami. Kami sedang mencari perangkat sekunder," kata McMahill, seraya menambahkan bahwa tidak ada ledakan yang terjadi di sini. tampaknya menjadi ancaman lebih lanjut bagi masyarakat.
Sementara itu jumlah korban tewas akibat aksi tabrak massal truk di New Orleans bertambah lagi jadi 15 orang.
Aparat mengidentifikasi pengendara truk maut itu adalah veteran US Army yang kemudian bekerja di bidang real estate, Shamsud-Din Jabbar (42). Pelaku adalah warga Texas, Amerika Serikat.