WahanaNews.co | Pasukan keamanan Iran telah menahan 14 warga negara asing, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, atas keterlibatan mereka dalam protes antipemerintah, kata kantor berita resmi Iran, Fars, pada Rabu (19/10).
Belum ada komentar dari para pejabat Iran soal laporan tersebut.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Iran menuding "para preman" yang memiliki kaitan dengan "musuh-musuh dari negara asing" terlibat dalam rentetan protes di seluruh Iran.
Protes tersebut meledak setelah seorang warga berusia 22 tahun, Mahsa Amini, meninggal dalam tahanan pada 16 September.
Fars, yang diyakini memiliki ikatan dengan Garda Revolusioner Iran, tidak menyebutkan kapan dan di mana penahanan dilakukan.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Belum ada kejelasan soal apakah orang-orang yang ditahan itu termasuk sembilan warga negara yang pada September dikatakan pemerintah Iran ditahan atas peranan mereka dalam aksi-aksi unjuk rasa.
Rangkaian protes di Iran berlangsung di seluruh negeri dan dipicu oleh kematian Amini selama ia ditahan oleh polisi moral.
Demonstrasi itu telah berubah menjadi penentangan paling keras yang pernah dilancarkan terhadap penguasaan oleh kalangan ulama Iran sejak revolusi 1979.
Para pengunjuk rasa menginginkan Republik Islam itu jatuh, kendati rangkaian protes tersebut tampaknya tidak akan membuat sistem di negara itu terguling.
Pemerintah Iran menuding AS dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk berupaya mengacaukan stabilitas di Iran. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.