WahanaNews.co | Ribuan warga Jalur Gaza pada Jumat waktu setempat mengikuti prosesi pemakaman massal usai 21 anggota keluarga tewas dalam sebuah kebakaran dahsyat di rumah mereka di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.
Di tengah keterkejutan dan kesedihan, para pelayat membawa jenazah para korban, yang ditutupi dengan bendera Palestina, dan meneriakkan slogan-slogan menentang kesulitan dan penderitaan yang telah dialami oleh orang-orang di Jalur Gaza yang terkepung selama lebih dari satu setengah dekade.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Mengibarkan bendera Palestina dan foto para korban, para pelayat menguburkan para korban di kuburan yang berdekatan di pemakaman Beit Lahia seperti dilansir dari The New Arab, Sabtu (19/11/2022).
Pada Kamis malam, dewan lokal yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan bahwa 21 anggota keluarga Abu Raya, termasuk dua belas anak-anak, tewas dalam kebakaran yang meletus di lantai tiga gedung tiga lantai mereka.
Dalam pernyataan pers yang dikirim ke The New Arab, Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas mengatakan kebakaran itu disebabkan oleh bensin yang disimpan di dalam gedung.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Tidak segera jelas bagaimana bensin itu menyala, tetapi dinas Pertahanan Sipil mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.
Salah Abu Laila, direktur rumah sakit Indonesia di kota Beit Lahia, mengatakan kepada The New Arab bahwa tim medis memindahkan 21 mayat yang hangus ke rumah sakit.
“Tidak ada satu pun dari keluarga yang selamat dari kecelakaan yang memilukan itu,” ia menambahkan.