Segera setelah kejadian, pemerintah Amerika menyampaikan bahwa pesawat Iran turun secara cepat dan tidak mengikuti rute komersial.
Namun, laporan investigasi Angkatan Laut AS yang dirilis pada 28 Juli 1988, dan kemudian direvisi pada 19 Agustus 1988, menentang klaim awal tersebut.
Baca Juga:
Dikira Direkam, Dokter di Medan Ngamuk dan Aniaya Rekan Sejawatnya
Laporan itu menunjukkan bahwa Iran Air 655 justru berada dalam jalur udara yang sah dan telah menaikkan ketinggian sebagaimana diinstruksikan. Kecepatan pesawat juga ternyata jauh lebih lambat daripada apa yang dilaporkan oleh USS Vincennes.
Isu komunikasi pun menjadi sorotan. Pihak AS menyatakan bahwa Iran Air 655 tidak menjawab peringatan radio, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pilot kemungkinan besar hanya memantau frekuensi sipil dan bukan saluran marabahaya militer.
Kesimpulan resmi dari pihak AS menyebutkan bahwa insiden tersebut merupakan “kecelakaan tragis yang patut disesalkan.” Namun, dalam pernyataan lanjutan, mereka tetap menuding bahwa agresi Iran menjadi pemicu utama.
Baca Juga:
Pakai Produk China, Busana Jubir Gedung Putih Karoline Leavitt Jadi Sorotan
Ironisnya, pada tahun 1990, Kapten William C. Rogers III justru menerima penghargaan Legion of Merit atas pengabdiannya selama operasi di Teluk Persia, termasuk saat insiden tersebut terjadi.
Respons dari Iran
Pemerintah Iran secara tegas mengecam tindakan Amerika Serikat dan menyatakan bahwa USS Vincennes tidak memiliki dasar hukum untuk menembak pesawat apapun yang melintas di wilayah udaranya, apalagi pesawat komersial.