Dalam perbincangan itu, Trump mendesak rekannya sesama kader Partai Republik itu untuk "mencari" suara yang cukup untuk menangguhkan kemenangan Trump dalam pemilu 2020 di Georgia.
Trump mengaku masalah itu dibahas saat ia diselidiki oleh Jaksa Distrik Georgia, Fani Willis. Namun, ia kebingungan karena masalah itu digembar-gemborkan jauh setelah interogasi dilaksanakan.
Baca Juga:
Trump Berpaling, AS Kini Merapat ke Rusia dalam Konflik Ukraina
"Tak ada yang merasa ada yang salah dari telepon sempurna itu hingga ada tur promosi buku berbulan-bulan kemudian. Tiba-tiba, mereka berkata, 'Saya ingat Trump melakukan telepon itu. Ayo kita lihat,'" ucap Trump.
Faktanya:
Melansir CNN Indonesia, klaim bahwa "tak ada" yang menganggap ada kejanggalan dalam telepon itu sebenarnya salah.
Baca Juga:
AS Tinggalkan UNESCO dan UNRWA, Trump Sebut PBB Penuh Bias
The Washington Post bahkan membocorkan mengenai telepon itu hanya berselang sehari setelah Trump berbincang dengan Raffensperger.
4. Kekalahan di pemilu 2020
Seakan masih tak terima kenyataan, Trump kembali mengungkit mengenai kekalahannya dalam pemilu 2020 lalu.