Australia menjadi negara pertama yang mendukung resolusi pembagian PBB pada Tahun 1947 untuk menetapkan Israel sebagai sebuah bangsa. Dikutip dari Departemen Hubungan Internasional dan Perdagangan Australia, terdapat keterlibatan Australia secara signifikan dalam sektor ekonomi, pertahanan dan keamanan.
Israel termasuk dalam mitra dagang terbesar bagi Australia. Pada Tahun 2021, perdagangan barang dan jasa kedua negara mencapai $1,34 miliar.
Baca Juga:
Serangan Militer Israel Terus Berlanjut, 77 Tewas di Gaza Meski Gencatan Senjata Diumumkan
Pada peristiwa penyerangan pasukan Hamas ini, pemerintah Australia belum mengambil tindakan untuk mengirimkan bantuan. Namun, pemerintah Australia akan terus memantau perkembangan perang ini dan akan mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan warga Australia.
Terkait dengan bantuan militer, Australia menyatakan belum mendapat permintaan bantuan dari Israel.
"Kami belum diminta, dan sejujurnya, Angkatan Pertahanan Israel, saya rasa tidak akan meminta dukungan militer Australia dalam hal ini" kata Anthony Albanese, dikutip dari portal Perdana Menteri Australia.
Baca Juga:
Aktris Jamie Lee Curtis Sebut Kebakaran Los Angeles Mirip Genosida di Gaza
Austria
Sejak Tahun 2011, Austria telah berkontribusi mengirim pasukannya dalam misi Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) yang mendukung Israel dalam menentukan dan menetapkan garis gencatan senjata.
Menanggapi serangan yang dilakukan pasukan Hamas kepada Israel, pemerintah Austria menghentikan bantuan kepada Palestina. Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg, menyatakan bahwa negaranya menangguhkan bantuan senilai 19 juta euro atau 20 juta dollar untuk beberapa proyek Palestina, dikutip dari Reuters.