Serangan besar-besaran ini langsung mengundang reaksi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataannya melalui media sosial Truth pada Sabtu (24/4/2025), Trump menyatakan kekesalannya terhadap serangan Rusia ke Kyiv yang terjadi pada Selasa (22/4/2025) waktu setempat.
Menurut data Ukraina, sedikitnya 70 rudal dan 145 drone tempur diluncurkan ke arah ibu kota.
Baca Juga:
Isi Pertemuan Trump, Zelensky, dan Para Pemimpin Eropa di Gedung Putih
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai serangan tersebut sebagai upaya Rusia untuk menekan Amerika Serikat agar menghentikan dukungannya kepada Kyiv.
Menanggapi hal itu, Trump secara terbuka mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan tindakan agresif tersebut.
“Saya tidak senang dengan serangan Rusia ke Kyiv. Tidak perlu dan di waktu yang sangat tidak tepat,” tulis Trump.
Baca Juga:
Merasa Dikucilkan dari Pembicaraan AS-Rusia, Zelensky Naik Pitam
Ia pun menyerukan penghentian segera eskalasi dan mengimbau kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan.
“Setop, Vladimir (Putin)! 5 ribu tentara sekarat dalam sepekan. Mari capai Kesepakatan Damai segera!” seru Trump dalam postingannya.
Sementara itu, layanan darurat Rusia menyebut bahwa serangan tersebut menargetkan 13 wilayah di Kyiv, menambah ketegangan yang sudah membara di kawasan Eropa Timur dan meningkatkan urgensi penyelesaian diplomatik atas konflik yang telah berkepanjangan ini.