Mereka mengabaikan hal itu demi mencapai kemenangan palsu.
"Jika musuh [Israel] ingin membawa kembali warga sipil dan tentaranya hidup-hidup, itu tidak akan pernah terjadi kecuali mereka menyetop agresi sepenuhnya dan menegosiasikan kesepakatan," kata Hamdan.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, sejak awal Oktober sebagai respons terhadap serangan Hamas telah menyebabkan sekitar 19 ribu korban tewas. Mayoritas korban termasuk anak-anak dan perempuan.
Eskalasi kekerasan ini disebabkan oleh serangan Israel yang terus menerus menghantam fasilitas sipil, seperti rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan kamp pengungsian.
Setelah gencatan senjata 7 hari berakhir pada 1 Desember, Israel melanjutkan serangannya, fokus menyerang Gaza selatan setelah sebelumnya intens bombardir Gaza utara.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Berita dari jurnalis Al Jazeera, Anas Al Sharif, melaporkan di media sosial bahwa pasukan militer Israel secara keji menggunakan buldoser untuk mengubur hidup-hidup warga dan pasien di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Video yang diunggah oleh Al Sharif menunjukkan kekejaman Israel, di mana halaman dengan banyak tenda dibuldoser sebelum warga dapat melarikan diri.
"Puluhan orang yang mengungsi, sakit, dan terluka dikubur hidup-hidup. Buldoser pasukan pendudukan [Israel] menggilas tenda para pengungsi di halaman rumah sakit dan menghancurkan mereka secara brutal," kata Al Sharif dalam video tersebut, seperti dikutip The New Arab.