"Ia adalah perempuan yang kuat, dan ia meninggalkan rumah dalam suasana hati yang baik. Kami
tidak bisa mengesampingkan tindak kekerasan, karena
hidupnya terancam. Ia meninggalkan Pakistan karena rumahnya digerebek lebih
dari dua kali. Pamannya dibunuh. Ia diancam untuk tidak melakukan kegiatan apa-apa, terutama kegiatan politik,
tetapi ia tidak bisa melakukannya, dan
melarikan diri ke Kanada," kata Haider.
Temannya, Lateef Johar Baloch, kepada BBC mengatakan, Baloch
baru-baru ini mendapat ancaman dari orang yang tidak dikenal bahwa seseorang
akan "memberinya pelajaran".
Baca Juga:
29 Orang Meninggal Akibat Cuaca Hujan dan Badai Petir di Pakistan
Saudara perempuan Baloch, Mahganj
Baloch, menyebut, kematian itu sebagai "tragedi
bagi keluarga" dan gerakan nasional Baloch.
Gerakan Nasional Balochistan
mengumumkan masa berkabung selama 40 hari setelah mengetahui kematian Baloch. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.