Tapi, ia mengajukan protes lantaran Twitter kerap menyensornya selama ia menjabat sebagai Presiden AS. Ia juga berpendapat Twitter kerap melabeli tweet-nya sebagai informasi yang menyesatkan.
Platform Media Sosial Blokir Donald Trump
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Twitter dan beberapa platform media sosial lainnya melakukan pelarangan terhadap Trump dari layanan mereka setelah massa pendukungnya menyerang US Capitol dalam kerusuhan mematikan pada 6 Januari.
Serangan itu terjadi usai pidato Trump di mana ia mengulangi klaim palsu bahwa kekalahannya dalam pemilihan pada November lalu akibat kecurangan yang masif. Pernyataan ini mendapat banyak penolakan oleh banyak pengadilan dan pejabat pemilihan negara bagian di AS.
Sebelumnya, akun media sosial Trump, seperti Twitter, Facebook, dan Google ditutup oleh pihak perusahaan pada awal tahun. Penutupan ini membuat Trump marah dan menuduh perusahaan secara tidak sah membungkam sudut pandang konservatif.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Padahal, ketiga perusahaan ini menutup akun Trump karena mereka menilai Trump melanggar etika bersosial media di platformnya.
Di Juli, Trump menggugat tiga penguasa media sosial dunia tersebut.
"Kami akan mencapai kemenangan bersejarah bagi kebebasan Amerika dan pada saat yang sama, kebebasan berbicara," kata Trump di New Jersey pada Juli lalu.